Bojonegoro - Puluhan ibu-ibu PKK Desa Mediyunan, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro memadati balai desa untuk mengikuti kegiatan Edukasi Anemia dan Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) yang diselenggarakan oleh Prodi D3 Teknologi Bank Darah STIKes Rajekwesi Bojonegoro pada Sabtu, 29 November 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam pembentukan komunitas pendonor darah keluarga di desa tersebut.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan prodi, Rizky Amalia, S.Kep., M.K.M., yang menegaskan pentingnya edukasi kesehatan dasar bagi masyarakat. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman warga tentang anemia dan pentingnya menjaga kadar Hb, terutama untuk kesiapan menjadi calon pendonor darah bagi keluarga," ujarnya.
Perwakilan Pemerintah Desa Mediyunan, Bapak Ngagemi, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa yang telah hadir membawa manfaat bagi warga. “Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa D3 Teknologi Bank Darah STIKes Rajekwesi Bojonegoro dan kami ucapkan terima kasih banyak karena telah memberikan edukasi tentang anemia serta pemeriksaan Hb dan cek kesehatan gratis lainnya untuk masyarakat kami,” katanya.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Dua mahasiswa pemateri, Zahro Izzati Nasjwa dan Zaqi Maulana Shoffa Panjalu, menyampaikan materi mengenai anemia, penyebab, pencegahan, serta pentingnya gizi seimbang bagi kesehatan tubuh.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan Hemoglobin dan tekanan darah bagi seluruh peserta. Pemeriksaan ini mendapatkan respons positif, terutama karena membantu warga mengetahui kondisi kesehatan mereka secara langsung.
Kegiatan ini turut dihadiri perangkat desa, dosen pembimbing, mahasiswa, serta ibu-ibu PKK sebagai peserta utama. Sebagai tindak lanjut, pihak penyelenggara berencana membentuk komunitas pendonor darah keluarga sebagai bagian dari upaya mewujudkan “Desa Siaga Donor”. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada edukasi saja, tetapi dapat menjadi gerakan bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan siap menjadi pendonor darah keluarga.
Penulis : Fatia dan Amel.


Posting Komentar