LENGKUAS

 

Gambar Tanaman


Nama Latin

:

Languas galanga (L.) Stuntz

Nama Daerah

:

Sumatera: Langkueueh (Aceh), lengkueus (Gayo), kelawas, haiawas (Batak), lakuwe (Nias), lengkuas (Melayu), langkuweh (Minang), lawas (Lampung); Jawa: Laja (Sunda), laos, langkuas (Jawa), laos (Madura); Kalimantan: Langkuas (Banjar); Nusatenggara: Kalawasan, laja, lahwas, isem (Bali), lankuwas (Roti); Su/awes/.-Laja, langkuwasa (Makasar), aliku (Budis), lingkuwas (Manado), lingkui (Gorontalo); Maluku: Lawase (Seram), kourola (Amahai), laawasi, lawasi (Alfuru), galiasa (Halmahera), lauwasel (Saparua), galiasa (Ternate), logoase (Buru).

Famili

:

Zingiberaceae

Kandungan Kimia

:

Minyak atsiri lebih kurang 1% dengan  komponen  utama  kamfer,  sineol  dan  asam  metal  sinamat; sedangkan  komponen  minyak  atsiri  yang  lain  diantaranya,  linalool,  sedrol,  eugenol,  limonene,  a- pinen, (B-pinen, a-fenkil asetat dan l'-asetoksikavikol asetat.

Khasiat dan Kegunaan

:

Eksim, bronchitis, cholera, lemah lembung, gastritis, borok.

Sediaan salep dengan basis polietilen glikol yang mengandung 3% ekstrak petroleum eter, kloroform dan  alkohol  rimpang  lengkuas  dioleskan  pada  kaki  tikus  yang  diinduksi  Complete  Fruend's  Adjuvant (CFA)  0,05  mL  secara  subkutan.  Pengamatan  selama  28  hari,  menunjukkan  aktivitas  antiarthritis ekstrak petroleum eter, kloroform dan alkohol rimpang lengkuas melalui penghambatan pembentukan udem  berturut-turut  48,69;  44,63  dan  54,68%  sedangkan  piroksikam  memberikan  penghambatan sebesar 66,96%.

Sedian Analgetika dan AntiinflamasiTelah dilakukan uji aktivitas analgesik dan antiinflamasi suspensi 2 mL ekstrak alkohol lengkuas dalam gum  acacia  2%  dosis  300,  600  dan  1200  mg/kgBB  pada  tikus.  Hasil  uji  aktivitas  anti-inflamasi  akut dan  sub  akut  pada  tikus  yang  diinduksi  karagenan  dan  cotton  pellet,  menunjukkan  pada  dosis  600 dan 1200 mg/kg BB memiliki aktivitas antiinflamasi yang bermakna dibandingkan kontrol aspirin 100 mg/ kg BB. Uji aktivitas analgesik menggunakan model hotplate dan tail-flick, dan kodein 5 mg/kg BB serta pelarut sebagai obat standar dan kontrol, menunjukkan dosis 600 dan 1200 mg/kg BB memiliki aktivitas analgesik yang bermakna dibandingkan kontrol.

Resep Tradisional

:

·       Demam : langkuas merah 1 rimpang; air hangat sedikit; madu 1 sendok makan, diparut; disaring kemudian ditambah madu, diminum 1 kali sehari 1 ramuan.

·       Kolera : langkuas merah 1 rimpang; bawang putih 1 umbi; garam sedikit; air 110 ml, dibuat infus, diminum 1 kali sehari 100 ml. Membersihkan darah :langkuas merah, dibuat sayur dan lalap, dimakan sebagai sayur dan lalap.

·       Mengobati kurap : langkuas 4 rimpang; bawang putih 1 umbi; cuka sedikit; air 110 ml, direbus, dioleskan pada bagian yang terserang kurap

Daftar Pustaka

:

·       De Guzman CC, Siemonsma JS, editors. Plant resources of South-East Asia No.  13:  Spices. Leiden: Backhuys Publisher; 1990: p.65-682. 

·   Materia medika Indonesia.  Jilid II.  Jakarta:  Direktorat  Pengawasan  Obat  dan  Makanan, Departemen Kesehatan RI; 1978: p.48-51.3. 

·   Vademikum tanaman obat untuk saintifikasi jamu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2010: p.1-74. 

· ChandurU, ShashidharS, ChandrasekarSB, Rao MN.  Phytochemical evaluation and screening of Anti-anthritic activity of Alpinia galanga Linn; Int J of Pharm Sci. 2010; 2(2): 593-597.5.

·       Drug Information System [homepage on the Internet].C2011.  [cited 2011 August 18] Available from:  http://www.druginfn.svs.  com/herbal/Herb.aspx?Code= 125&name-Alpinia%20galanga%20Willd.&tvpe=7

·       Oureshi S, Shah AH, Ageel AM.Toxicity studies on Alpinia galanga and Curcuma longa. Planta Med. 1992; 58(2): 124-127.

·       Abdulelah HA, Zurainee MN, Hesham MA, and Rohela M.  Median lethal dose, antimalarial activity, phytochemical screening and radical scavenging of methanolic Languas galanga rhizome extract. Mol. 2010; 15: 8366-8376.

·       Sudarsono, Pudjoarinto A, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Dradjad M, Wibowo, S, Ngatidjan.  Tumbuhan obat hasil penelitian, sifat-sifat, dan penggunaan.  Yogyakarta:PPOT  -UGM; 1996: p.30-37.

Lebih baru Lebih lama