Kandungan
Kimia
|
:
|
Minyak atsiri (6%) berwarna kuning pucat hingga jingga kekuningan terdiri atas sejumlah monoterpen dan seskuiterpen, meliputi a-zingiberen, kurkumen, ar-kurkumen, a- dan (3- turmeron, a-pinen, 1,8-sineol, trans-karyofilen, p-seskuifelandren, a dan p-turmeron (sumber aroma), arturmeron, ar-turmerol dan isomernya, (Z) dan (E) 6-atlanton, (Z) dan (E) a -atlanton, kurlon, kurkumol, 6S,7R-bisabolon; Kurkuminoid (sumber warna kuning, 3-5%): Kurkumin (i,7-bis(4-hydroxy- 3-methoxyfenil)-i,6-heptadiene-3,5-dione), demetoksi-kurkumin, bidemetoksi-kurkumin; Turunan 1,5- diaril-penta-i,4-dien-3-on; oleoresin pada akar (3-6%). Zat warna (5%) adalah senyawa kurkuminoid, 60% diantaranya berupa campuran kurkumin, monodesmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.5, 6>7Kurkumin terdiri atas diferuloilmetan (Kurkumin I), desmetoksikurkumin (Kurkumin II), bisdesmetoksi kurkumin (Kurkumin III) dan siklokurkumin (Kurkumin IV).
|
Khasiat
dan Kegunaan
|
:
|
Penelitian aktivitas antiviral kunyit terhadap replikasi virus hepatitis B (HBV) pada sel hati menunjukkan bahwa ekstrak air kunyit menekan sekresi HBV surface antigens (HbsAg) dari sel HepG 2.2.15. Ekstrak juga menekan produksi partikel HBV dan intraselular HBV RNAs pada sel HepG 2.2.15, yang berarti ekstrak tersebut menghambat replikasi HBV. Aktivitas anti-HBVdari ekstrak kunyit dimediasi melalui perubahan akumulasi sel dari protein P53 melalui trans-aktivasi transkripsi gen P53 dengan meningkatkan stabilitas protein P53. Rimpang kering kunyit dididihkan dengan air destilasi selama 3 jam. Ekstrak yang diperoleh disentrifuse selama 30 menit pada 5000 rpm dan supernatant dari ekstrak diliopilisasi. Ekstrak yang diliopilisasi dilarutkan dalam air sehingga diperoleh loog/L ekstrak air kunyit. Esktrak dianalisa terhadap aktivitas antiviral replikasi HBV pada sel HepG 2.2.15 yang mengandung gen HBV. Efek penghambatan dari ekstrak pada replikasi HBV diuji melalui level sekret HBsAG, HBV DNAs, and HBV RNAs pada sel HepG 2.2.15 menggunakan analisa ELISA, Southern blot, dan Northern bloft. Aktivitassitotoksik dari ekstrak pada sel hati dianalisa dengan uji MTT ((3-(4,5-dimetiltiazol-2-yl)-2,5- dipfeniltetrazolium)bromida). Untuk mekanisme penghambatan dari ekstrak pada replikasi HBV, level 32 dari P53 protein dan P53 mRNAs dianalisa dengan Western blot dan RT-PCR pada sel HepG 2.2.15. Ffek penekanan dari ekstrak pada transkripsi HBV dianalisa dengan uji RT-PCR dan CAT.9
|
Daftar
Pustaka
|
:
|
1. Dahal KR, Idris S. Curcuma longa L. In: de Guzman CC, Siemonsma JS, editors. Plant resources of South-East Asia No. 13: Spices. Leiden: Backhuys Publisher; 1999: p.111-116. 2. Materia medika Indonesia. Jilid I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan RI; 1977: P-47-52- 3. Medicinal herbs index in Indonesia. Second Edition. PT Eisai Indonesia; 1995. 4. Farmakope herbal Indonesia. Edisi I. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.; 2008: p.73-76. Sedian Anti Bakteri dan Anti Parasit 5. WHO monograph on selected medicinal plants. Volume 1. Geneva: World Health Organization; 1999: p.115-124. 6. Gruenwald J, Brendler T, Jaenicke Cf editors. PDR for herbal medicines. Fourth edition. New Jersey: Thomson Healthcare.; 2007: p.864-867. 7. Braga MEM, Leal PF, Carvalho JE, Meireles MAA. Comparison of yield, composition, and antioxidant activity of Turmeric (Curcuma longa L.) extracts obtained using various techn iques. J Agric Food Chem. 2003; 51:6604-6611. 8. Williamson E, Driver S, Baxter K, editors. Stockle/s herbal medicinal interaction. London: Pharmaceutical Press; 2009: P-390-392- 9. Kim JK, Yoo HS, Kim JC, ParkCS, Choi MS, Kim M, Choi H, Min JS, Kim YS, Yoon SW, Ahn JK. Antiviral effect of Curcuma longa Linn extract against hepatitis B virus replication. J of Ethnopharmacol. 2009; 124:189-186. 10 European Scientific Cooperative On Phytotheraphy (ESCOP). ESCOP monographs the scientificfoundation for herbal medicinal product.Thieme New York. 1999: p.107. u. Oureshi S, Shah AH, Ageel AM.Toxicity studies on Alpinia galanga and Curcuma longa. Planta Med 1992; 58(2): 124-127. 12. Ravindran PN, Babu KN, Sivaraman K. (eds). Tumeric: the genus curcuma, medicinal and aromatic plants-industrial profiles. Volume 45. CRC Press; 2007: p.418-119. 13. Duke JA, Bogenschutz-Godwin MJ, duCellier J, K. Duke PA. Handbook of medicinal herbs. Second edition. New York: CRC Press; 2002: p.740-743.
|