Kampus Hijau STIKes Rajekwesi Bojonegoro Cetak Perawat Tanggap Darurat Melalui Pelatihan BTCLS 2025

Bojonegoro, 4 November 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Rajekwesi Bojonegoro menggelar Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) yang berlangsung selama enam hari, mulai 4 hingga 9 November 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara HIPGABI Wilayah Jawa Timur, Manajemen Nursing Training (MNT), dan STIKes Rajekwesi Bojonegoro sebagai penyelenggara.

Pelatihan BTCLS tahun ini dilaksanakan dengan metode blended learning, dimulai dengan tiga hari pembelajaran daring (4–6 November 2025) dan dilanjutkan pelatihan keterampilan secara luring (7–8 November 2025), serta ujian akhir dan penutupan pada 9 November 2025.

Kegiatan diawali dengan technical meeting pada 3 November 2025 malam yang diisi dengan sosialisasi metode pelatihan, penggunaan Learning Management System (LMS), dan integrasi dengan akun Satu Sehat.

Pembukaan dan Materi Hari Pertama

Hari pertama pelatihan (4 November) diawali dengan materi Etik dan Aspek Legal Keperawatan Gawat Darurat yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Nursalam, M.Nurs (Hons). Acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi yang dihadiri oleh Ketua STIKes Rajekwesi Bojonegoro ibu Evita Muslima Isnanda Putri, S. Kep., Ns., M. Kep dan sejumlah tokoh penting, seperti Ketua DPD PPNI Bojonegoro, Ketua DPD PPNI Probolinggo, Dekan UNHASA Probolinggo, Ketua PW HIPGABI Jawa Timur, Dr. Sriyono, M.Kep., Sp.Kep.MB dan Sambutan Ketua DPW PPNI Prov Jawa Timur Prof. Dr. H. Nursalam, M. Nurs (Hons)

Dalam sambutannya, Ketua STIKes Rajekwesi menyampaikan “Kegiatan pelatihan BTCLS yg diadakan STIKES Rajekwesi Bojonegoro bekerjasama dg Hipgabi Jawa Timur ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga kesehatan yang profesional, tangguh, dan sigap menghadapi kondisi gawat darurat. Melalui pelatihan ini, kita tidak hanya belajar teknik pertolongan pertama, tetapi juga belajar bagaimana menjadi pribadi yang cepat tanggap, tenang, dan peduli pada keselamatan orang lain. Saya berharap seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan semangat, kesungguhan, dan tanggung jawab. Karena keterampilan yang Bapak/Ibu instruktur bagikan dalam pelatihan ini akan menjadi bekal berharga di dunia kerja nanti. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada panitia dan para instruktur yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik.,”.

Hari pertama juga diisi dengan materi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) oleh Dr. Sriyono, Bantuan Hidup Dasar (BHD) oleh Ns Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep, dan Penilaian Awal serta Penatalaksanaan Trauma Kepala dan Spinal oleh Ns Sugito Tri Gunarto, S.Kep., M.Kep.

Hari Kedua dan Ketiga: Pendalaman Materi Klinis

Pelatihan daring berlanjut dengan berbagai topik lanjutan, antara lain:

Triage Pasien oleh Ns Akbar, S.Kep., M.Kep

Trauma Pediatric, Geriatric, dan Pregnancy

Evakuasi dan Transportasi

Kegawatdaruratan Kardiovaskuler (EKG Dasar, SKA, dan Aritmia Lethal)

Penatalaksanaan Luka Bakar

Materi Anti Korupsi oleh Drg. Yeni Puspitasari, Sp.PM

Setiap sesi diselingi refleksi dan evaluasi oleh tim pengendali pelatihan, yakni Ns Mufarika, S.Kep., M.Kep dan Ns Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep, guna memastikan peserta memahami prinsip dan penerapan setiap tindakan kegawatdaruratan.

Hari Keempat dan Kelima: Skill Station

Mulai 7 November 2025, kegiatan beralih ke sesi praktik keterampilan (skill station) di kampus STIKes Rajekwesi Bojonegoro. Peserta dilatih secara langsung oleh tim instruktur profesional melalui berbagai pos simulasi, antara lain:

RJP dan Choking pada Dewasa dan Bayi

Airway & Breathing Management

Triage dan Initial Assessment

Penatalaksanaan EKG, Advanced Life Support (ALS)

Balut Bidai & Lifting Moving

Resusitasi Cairan

Simulasi dilakukan secara berkelompok dengan pendekatan hands-on learning, sehingga peserta dapat menguasai keterampilan secara aplikatif sesuai standar kegawatdaruratan nasional.

Hari Terakhir: Ujian dan Penutupan

Pada 9 November 2025, seluruh peserta mengikuti post-test dan ujian praktik yang dibimbing langsung oleh tim instruktur. Evaluasi ini bertujuan menilai kemampuan peserta dalam penguasaan teori dan keterampilan klinis. Acara ditutup dengan penyampaian Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan penyerahan sertifikat kelulusan.

Dengan total 57 Jam Pelajaran (JPL), pelatihan BTCLS ini diharapkan mampu menghasilkan perawat yang tangguh, profesional, dan siap menghadapi situasi gawat darurat di berbagai tatanan layanan kesehatan.

Kegiatan ini sekaligus menegaskan komitmen STIKes Rajekwesi Bojonegoro untuk terus berperan aktif dalam peningkatan mutu pendidikan keperawatan serta penguatan kapasitas tenaga kesehatan di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama