TAPAK DARA

 

Gambar Tanaman


 

Nama Latin

:

Catharanthus roseus

Nama Daerah

:

Jawa: Kembang tembaga, bunga tembaga, tapok doro, kembang bogor, bunga sedodu, kembang sari cina, kembang tembaga beureum (Sunda).

Famili

:

Apocynaceae

Kandungan Kimia

:

Tumbuhan mengandung lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 biindol alkaloid. Kandungan yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik) antara lain leurosin, katarantin, lochnerin, tetrahidroalstonin, vindolin dan vindolinin. Dan yang berkhasiat antikanker antara lain vinblastin dan vinkristin.4 Melalui fraksinasi yang diikuti dengan kromatografi elusi, didapatkan 3 kelompok alkaloid. Kelompok pertama meliputi senyawa dimerik, sangat aktif dan bersifat onkolitik, yaitu vinblastin dan vinkristin. Senyawa tersebut mengandung vindolin atau turunannya yang terikat pada indol tetrasiklik, karbometoksivelbanamida,  yang  merupakan  turunan  alkaloid  utama  lainnya  pada  daun  tapak  dara, katarantin. Alkaloid lainnya dalam kelompok ini adalah leurosin dan leurosidin.

Khasiat dan Kegunaan

:

Secara tradisional digunakan untuk membantu meringankan kencing manis.

Pemberian ekstrak daun tapak dara dosis tunggal 150 mg/kgBB secara i.p pada tikus puasa diabetes yang diinduksi aloksan dapat menurunkan kadar glukosa darah pada hari ke 7 sebesar 37,1% sedang pada hari ke 14 sebesar 48,5% dengan pembanding metformin HC1 dan glibenklamid (pada hari ke 7 adalah 62,7% dan 65,5% ; pada hari ke 14 adalah 75,9 % dan 71,4%). Jus daun tapak dara segar 0,5; 0,75 dan 1,0 ml/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci normal 16,7 % (pada jam ke 6, p<0.05), 28,6% (pada jam ke 18, p<0.05) dan 31,9% ( pada jam ke 20, p<0.01) dengan pembanding glibenklamid 40 jug/kg adalah 31,9 % (pada jam 8, p<0.01 ).6 Juga dapat menurunkan kadar glukosa darah pada kelinci diabetes yang diinduksi aloksan yaitu 19,6% (pada jam ke 8), 31,4% (pada jam ke 18) dan 36,5 % (pada jam ke 20) dengan pembanding glibenklamid 40 flg/kg adalah 34,9 % (pada jam 8) dengan p<0.001. Dekokta daun tapak dara yang diberikan secara p.o pada tikus putih jantan dapat menurunkan kadar glukosa darah pada  menit ke 210, 240, dan 270 (kadar 15%) serta pada menit ke 240 dan 270 (kadar 30%).

Resep Tradisional

:

Dekokta daun tapak dara 4-8 g per hari

Daftar Pustaka

:

·       Anonim, 1995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 67-71

·       Backer,  C.A.,  Bakhuizen  van  den Brink,  1965,  Flora of  Java  (Spermatophytes Only),  Vol.  II, Wolters-Noordhoff N.V.P., Groningen, 228.

·       Ross,  I.A.,  1999,  Medicinal  Plants  of  the  World  :  Chemical  Constituents,  Tradisional  and Modern Medicinal Uses, Humana Press Inc. New Jersey, 109-118.

·       Winarto,  W.P.,  2007,  Tanaman  Obat  Indonesia:  Untuk  Pengobat  Herbal,  Jilid  2,  Karyasari Herba Media, Jakarta, 165-168.

·       Brossi,  A.,  Helmunth,  R.,  Manske,  F.,  1990,  The  Alkaloids:  Chemistry  and  Pharmacological, Academic Press.

·       Akhtar, A. M., Rashid, M., Wahed, I., Islam, R., Shaheen M.S., Islam, A., Amran, S., Ahmed, M.,  2007,  Comparison  of  long-term  antihyperglycemic  and  hypolipidemic  effects  between  Coccinia cordifolia and Catharanthus roseus (Linn) in alloxan-induce diabetic rats, Res. J. Medicine & Med. Sci., 2(l):29-34.

·       Chang,  H.M.,  But,  P.P.H.,  1986,  Pharmacology  and  Applications  of  Chinese  Materia Medica,Translated  :  Yao.  S.C.,  Wang.  L.L.,  Yeung.  S.C.S.,  World  Scientific  Publishing  Co.  Pte.  Ltd., Philadelphia, 240-245.

·       Iweala,  E.E.J.,  Okeke,  C.U.,  2005,  Comparative  study  of  the  hypoglycemic  and  biochemical effects  of  Catharanthus  roseus  (Linn.)  C.  apocynaceae  (Madagascar  periwinkle)  and  clorpropamid (diabenese) on alloxan-induced diabetic rats, Biochem., 17(2): 149-156.

·       Dermaderosin,  A.,  Beutler, J.A.,  2008, The  Review of Natural  Products: The  Most  Complete Source of Natural Product Information. 5* Edition. Wolters Kluwer Health, 997-998.

·       Usia,  T.,  Iwata,  H.,  Hiratsuka,  A.,  Watabea,  T.,  Kadota,  S.,  Tezuka,  Y.,  2005,  CYP3A4  and CYP2D6 inhibitory activities of Indonesian medicinal plants, Phytomed., 13:67-73.

·       Koh,  H.L.,  Chua,  T.K.,  Tan.,  C.H.,  2009,  A  Guide  to  Medicinal  Plants,  World  Scientific Publishing, Singapore, 40-41. 

Lebih baru Lebih lama