Gambar Tanaman |
||
Nama
Latin |
: |
Zingiberis
officinale Rosc. |
Nama
Daerah |
: |
Halia (Aceh),
beuing (Gayo), bahing
(Batak Karo), pege
(Toba), sipode (Mandailing), lahia
(Nias), alia, jae (Melayu),
sipadeh, sipodeh (Minangkabau), jahi
(Lampung), jahe (Sunda), jae
(Jawa), jhai (Madura), lai
(Dayak), jae (Bali),
alia (sumba), lea (Flores), luya (Mangondow), melito
(Gorontalo), laiasehi, sehil, siwei, geraka, gora, laian, leya
(Maluku), lali, marman (Irian) |
Famili |
: |
Zingiberaceae |
Kandungan
Kimia |
: |
Minyak
atsiri (bisabolene, cineol, phellandrene, citral, bomeol, citronellol,
geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberene, camphene),
oleoresin (gingerol, shogaol).
Fenol (gingeol,
zingerone), enzim proteolitik (zingibain), vitamin
B6, vitamin C,
kalsium, magnesium, fosfor,
kalium, asam linoleat. Gingerol (golongan
alkohol pada oleoresin),
mengandung minyak atsiri
1-3 % di
antaranya bisabolene, zingiberene dan zingiberol. Efek
Farmakologi : Pada manusia,
jahe meningkatkan tonus
dan peristaltis usus.4,5)
Mabuk perjalanan :
Studi one- double blind,
random, kontrol tanpa
plasebo dibandingkan dengan
obat non herbal
yang biasa digunakan (scopolamin, dimenhidrinat dengan
kafein, cyclizine, cinnarizine
dengari domperidon, meclizine dengan
kafein) pada 1489
partisipan, 78,3% dari
mereka yang menggunakan
500 mg rimpang jahe
2 jam sebelum
peijalanan bebas dari
gejala mabuk selama periode
6 jam. Tidak ada perbedaan bermakna
antara jahe dengan
obat yang lain.
® Postoperative nausea
dan vomiting : Studi
double-blind, kontrol plasebo,
melibatkan 120 wanita
yang mengalami operasi
ginekolog. Partisipan secara acak diberikan 1 gram serbuk rimpang jahe
atau 10 mg metoklopramid (obat mual dan
muntah) per-oral dan
dievaluasi gejala postoperative nausea
dan vomiting. 17.5%
dari pasien yang mendapatkan
metoklopramid dan 22.5% pasien yang hanya mendapatkan plasebo mengalami
satu atau lebih
gejala vomiting. 15%
pasien yang mendapatkan
jahe dan 32.5%
pasien yang mendapatkan metoklopramid membutuhkan
penanganan antiemesis dibandingkan dengan
37.5% kejadian pada grup plasebo. Dapat disimpulkan bahwa pada grup
dengan pasien yang mendapatkan jahe secara statistik menunjukkan angka
kejadian nausea dan vomiting yang lebih rendah (signifikan) dibandingkan
dengan plasebo. Pada penelitian
enam double-blind randomized
controlled trials (RCTs)
dengan total 675
partisipan dan sebuah studi
prospective observational cohort
(n=187), 4 dari
6 RCTs (n=246)
menunjukkan perbedaan yang tinggi antara jahe dan plasebo, 2 RCTs
(n=429) mengindikasikan bahwa jahe efektif sebagai reference drug (vitamin
B6) dalam mengatasi nausea dan vomiting. Tidak ada laporan efek yang tidak
dikehendaki pada kehamilan. Uji klinik yang dilakukan pada wanita hamil
terinduksi mual dan muntah. Hasil uji klinik menunjukkan serbuk jahe
dosis 1 gram/hari
selama 4 hari,
lebih efektif dibandingkan dengan
plasebo dalam mengatasi mual
muntah pada wanita dengan kehamilan hamil kurang dari 17 minggu. |
Khasiat
dan Kegunaan |
: |
Antiemetik,
antitusif dan ekspektoran, karminatif dan antidispepsia |
Resep
Tradisional |
: |
Dosis:
Segelas dekokta dari 5 gram rimpang segar atau 1 gram serbuk kering rimpang
jahe Dosis harian: Kapsul/ serbuk : 5 - 2 gram. |
Daftar
Pustaka |
: |
· L
Anonim, 1999 , Standard of ASEAN Herbal Medicine, Volume 1, ASEAN Countries, Jakarta, 447-457 2 · Anonim, 1989,
Vademekum Bahan Obat
Alam, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta,
78-83 · Gruenwald, Joerg.,
et.al (ed.), 2004.
PDRfor Herbal Medicines,
Third edition, Medical Economics Company, New Jersey,
262-265. · Bisset
NG (ed), 1994, Herbal
Drugs and
Phytopharmaceutical;a Handbook for
Practice on Scientific
Basis, Medpharm Scientific
Publiher, Stuttgart and CRC Press, BocaRaton, 1994 Direktorat Obat
Asli Indonesia · Iwu
MM (ed), 1993, Handbook of African Medicinal Plants. CRC Press, Boca Raton,
FL. · Schimid R,
Schick T, Steffen
R, 1994, Comparison
of seven commonly
used agents for prophylaxis of seasickness. J Trav Med
’l: 203-206. · Phillip
S, Ruggier VS, Hutchinson SE, 1993, Zingiber officinale (ginger) - an
antiemetic for day case surgery. Anaesthesia 48: 715-717 · Borrelli
F, Capasso R, Aviello G, Pittler MH, Izzo AA.,200 Effectiveness and safety of
ginger in the treatmen't of pregnancy-induced nausea and vomiting, Obstet
Gynecol.; 106(3):640; author reply 640-1. · Blumenthal M,
Busse WR, Goldberg
A, et al,
eds, 1998, 7he
Complete Commission E Monographs: Therapeutic
Guide to Herbal
Medicines. Boston, MA:
Integrative Medicine
Communications, 135-136. · McGuffin, Michael,
ed., 1997, American
Herbal Products Association
’s Botanical Safety Handbook. Boca Raton, FL: The CRC
Press 11. Bracken, J.,
1990, Ginger as
an antiemetic: possible
side effect due
to its tromboxane activity. Anaesthesia 45, 669-71.
· Desai
HG, Kairo RH, Choksi AP, 1990, Effect of ginger and garlic on DNA content of
gastric aspirate, Ind J Med Res 92: 139-141. · Fischer-Rasmussen
W, Kjaer S, Dahi C., 1990, Ginger treatment of hyperemesis gravidarum. Eur J
Obstet Gyneol Reprod Biol 38:19-24. · Fulder
S, Tenne M., 1991, Ginger as an anti-nausea remedy in pregnancy; the issue of
safety. Herbalgram: 38 (Fail): 47-50 · Suekawa
M, Ishige A, Yuasa K., 1984, Pharmacological studies on ginger. I.
Pharmacological actions of pungent constituent, (6)-gingerol and (6)-shogaol.
J pharm Dyn 7: 836-848 · Macolo N,
./ain R, Jain
SC., 1989, Ethnopharmacologic investigation of
ginger (Zingiber officinale). J
Ethnopharm 27: 129-40. |