Gambar Tanaman |
||
Nama
Latin |
: |
Acalypha
australis L. |
Nama
Daerah |
: |
Anting-anting |
Famili |
: |
Euphorbiaceae |
Kandungan
Kimia |
: |
Glikosida
sianogenik; Akalapin (0,3%, turunan 3-sianopiridon); Tanin-Asam tri-o-metil
elagat; Minyak atsiri; Flavonoid: Krisin dan galangin, mauritianin, klitorin,
nikotiflorin dan biorobin. |
Khasiat
dan Kegunaan |
: |
Disentri
basiler, Disentri amuba, Diare, Muntah darah Ekstrak heksan,
kloroform, etil asetat
dan metanol dari
daun anting-anting memberikan
aktivitas antibakteri
terhadap bakteri gram
positif Sraphylococcus aureus,
S.epidermidis, Bacillus cereus, Srreptococeus faecalis
dan gram negatif
Pseudomonas aerughiosa, dengan
kadar hambat minimum (KHM) antara
0,156 - 2,5
mg/mL.5 Ekstrak aseton
dan etanol dari
daun anting-anting juga menunjukkan aktivitas antibakteri
terhadap Escherecia coli. Klebsiella pneumonia, S. aureus. Proteus sp. dan
Pseudomonas aeruginosa dengan
KHM untuk ekstrak
aseton berturut-turut 40;
80: 40; 20 dan 60 pg/0,lmL dan untuk ekstrak etanol
berturut-turut 20; 90; 60; 60 dan 40 pg/0,1 mL/ Ekstrak air daun
anting-anting menunjukkan aktivitas
melawan isolat Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap berbagai macam obat
(Multi Drugs Resistance). |
Resep
Tradisional |
: |
· Disentri
amoeba : tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air
rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari · Dermatitis,
eksema, koreng : herba segar secukupnya direbus, air rebusan untuk cuci kulit
yang sakit. · Batuk,
mimisan dan berak darah : tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum
setelah dingin. · Obat
untuk kucing : akar biasa dipakai obat oleh kucing secara naluriah. · Pendarahan,
luka bakar : herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan kemudian ditempel
yang sakit. · Disentri
basiler : tanaman kering 30-60 gram, ditambah portulaca 30 gram, gula 30
gram, direbus dan diminum setelah dingin. · Diare,
muntah darah : tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin. |
Daftar
Pustaka |
: |
· Heyne, K.,
1987, Tumbuhan Berguna
Indonesia, Jilid II,
Balitbang Kehutanan RI,
Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta, 1168 · Backer, C.A.,
Bakhuizen van den
Brink, 1962, Flora
of Java (Spermatophytes Only),
Vol. I, Wolters-Noordhoff
N.V.P., Groningen, 490. · Gruenwald, J.,
Brendler, T., Jaenicke,
C. (Eds), 2004,
P DR for
Herbal Medicines, Third Edition, Medical Economics Company,
New Jersey, 459-460. · Nahrstedt, A.,
Kant, J., Wray.,
1982, Acalypin, a
cyanogenic glucoside from
Acalypa indica, Phytochem, 21:101-105. · Govindarajan, M., Jebanesan, A., Reetha,
D., Amsath, R.,
Pushpanathan, T., Samidurai,
K., 2008, Antibacterial activity of Acalypha indica L., Eur Rev Med Pharmacol
Sci.,2: 299-302. · Durga, K.R.,
Karthikumar, S., Jegatheesan, K.,
2010, Isolation of potential
antibacterial and antioxidant
compounds from Acalypha indica and Ocimum basilicum, African J. of Plant
Sci., 4:163- 166. · Gupta, R.,
et al., 2010,
Anti-tuberculosis activity
of selected medicinal
plants against multi- drug resistant Mycobacterium
tuberculosis isolates, Indian J. Med. Res., 131(6): 809-813. · Lamabadusuriya, S.P.,
Jayantha, U.K, 1994,
Acalypha indica induced
haemolysis in G6PD deficiency, Ceylon Med. J., 39 |