Gambar Tanaman | ||
Nama
Latin |
: |
Psidium
guajava L |
Nama
Daerah |
: |
Jawa: Jambu
kulutuk, bayawas, tetokal,
tokal (Jawa); jambu
klutuk, jambu batu
(Sunda). Madura: Jambu
bender. |
Famili |
: |
Myrtaceae |
Kandungan
Kimia |
: |
Daun, buah
dan kulit batang
jambu biji mengandung
tanin. Pada daun
selain tanin, seperti
minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratagolat, asam
oleanolat, asam guajaverin dan vitamin.2 Buah
jambu biji mengandung
tiga glikosida benzofenon
(2,6-dihidroksi-3.5-dimetil-4-0-|3-D- glukopiranosil-benzofenon;
2,6-dihidroksi-3-metiI-4-0-(6"-0-galoil-B-D-glukopiranosil) benzofenon
dan 2,6-dihidroksi-3.5-dimetil-4-0-(6"-0-galoil-P-D-glukopiranosil)-benzofenon); polisakarida (2-O-metil-l- arabinosa, 2-O-asetil-D-galaktosa, dan
D-metil galakturonat. Pada
buah jambu biji
yang setengah matang mengandung
aldehid seperti (£)-2-heksenal dan (Z)-3-heksenal. Pada buah jambu biji yang
matang mengandung ester
seperti Z-3-heksenil asetat
dan E-3-heksenil asetat
dan seskuiteipen karyofillen,
a-humulen dan B-bisabolen. |
Khasiat
dan Kegunaan |
: |
Secara
tradisional digunakan untuk membantu meringankan kencing manis. Ekstrak
etanol/air daun jambu biji kering dosis 200 mg/kgBB dapat menghambat
peningkatan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.4,5
Ekstrak air buah segar pada dosis 5 dan 8 mg/ kgBB dapat
menurunkan kadar glukosa
darah pada tikus
yang diinduksi
sreptozotosin.5,6 Jus buah segar
jambu biji dosis
1 g/kgBB yang
diberikan secara i.p
pada tikus yang
diinduksi aloksan, mempunyai efek
menurunkan kadar gula
darah. Jus buah
segar jambu biji
yang diberikan pada manusia dewasa
pada dosis 1
g/kgBB, secara signifikan
mempunyai aktivitas penurun
kadar gula darah. |
Resep
Tradisional |
: |
Satu
buah jambu biji setengah masak, dibelah empat dan direbus dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Diminum 2 kali
sehari pagi dan sore. Untuk diare : ambil 7 pucuk daun jambu lalu daunya ditumbuk sampai halus diberi 1/2 gelas (gelas belimbing) air lalu air diperas dan diminum, diminum 3 kali sehari. Selain itu pucuk daun dapat dimakan dalam bentuk mentah. dimakan 3 kali sehari. |
Daftar
Pustaka |
: |
· Anonim,
1977, Materia Medika Indonesia, Jilid I, Departemen Kesehatan RI, 90-92. · Yuniarti,
T., 2008, Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional, Medpress, Yogyakarta.
140-143. · Mittal, P.,
Gupta, V., Kaur,
G., Garg, A.K.,
Singh, A., 2010,
Phytochemistry and
pharmacological activities of
Psidium guajava: a
review, International J.
of Pharm. Sci.
& Researh, Vol.l, Issue 9
(Suppl.). · Maiyuma, Y.,
Matsuda, H., Matsuda,
R., Kubo, M.,
Hatano, T., Okuda,
T., 1985, Study
on Psidium guajava L.(I). antidiabetic effect and effective components
of the leaf of Psidium guajava L. (Part. 1). Shoyakugaku Zasshi; 39 (4):
261-269. · Ross, I.A.
1999, Medicinal Plants
of the World
: Chemical Constituents, Tradisional
and Modern Medicinal Uses, Humana Press Inc., New Jersey, 263-273. · Hsu,
F. L., Cheng, J T., 1992, Investigation in rats of the antihyperglycaemic
effect on plants extracs use in Taiwan for the treatment of diabetes
mellitus, Phytother. Res., 6(2): 108-111. · Lozoya,
X. , Reyes-Morales, H., Chavez-Soto, M., Martinez-Garcia Mdel, C.,
Soto-Gonzalez, Y., Doubova, SV., 2002, Intestinal anti-spasmodic effect of a phytodrug of Psidium guajava folia in
the treatment of acute diarrheic disease, J. Ethnopharmacol., 83:19-24. · Olajide,
O.A., Awe, S.O., Makinde, J.M., 1999, Pharmacological studies on the leaf of
Psidium guajava, Fitoterapia, 70:25-31. · Hawrelak, J.,
2003, Medicinal herb
monograph: Guava (Psidium
guajava), J. Aust.
Tradit- Med. Soc., 9:25-29. · Duke,
J.A, with 2002, Handbook of Medicinal Herbs, Second Edition, CRC Press LLC,
359. |